Selasa, 15 September 2009

Info kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).[1]


Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).[1]

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan ini berubah menjadi kelabu.[1]

Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah silang luar dari jenis Angora dengan jenis lain, namun di kalangan peternak kelinci hias disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.[2]

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci Jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci Jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan kelinci sumatera, merupakan satu-satunya kelinci asli Indonesia[3]. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.[1]

Data Biologi Kelinci

  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan : 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.[rujukan?]
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus : 11 - 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan

Kelinci di Indonesia

Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835.[1] Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.


Macam-macam kelinci

Kelinci ada berbagai macam jenisnya :
1. kelinci australia, dengan ciri-ciri badannya besar, bulunya tebal, matanya indah berwarna kecoklatan dan menarik.
2. kelinci lokal, dengan ciri-ciri tubuhnya kecil, bulunya tidak terlalu tebal, matanya biasanya berwarna merah.
3. kelinci angora
4. kelinci pedaging
5. kelinci flam
Makanan kelinci :
Makanan dasar kelinci sebaiknya terdiri diri dari pelet kelinci berkwalitas bagus, rumput kering (hay) segar seperti alfafa, timothy hay atau oat, air dan sayuran segar. Di luar ini bukan makanan tetapi hanya camilan saja dan sebaiknya camilan diberikan dengan jumlah yang terbatas.

Pelet sebaiknya yang baru dan sebaiknya mengandung kadar serat yang relatif tinggi (minimum mengandung 18% serat). Jangan membeli makanan untuk lebih dari 6 minggu karena pelet ini bisa rusak. Pelet sebaiknya dipersedikit di makanannya setelah kelinci anda menanjak dewasa dan rumput kering (hay) sebaiknya tersedia 24 jam sehari.
Sayuran yang sebaiknya dberikan kepada kelinci carilah satu seleksi macam sayuran – cari sayuran berdaun hijau tua dan sayuran umbi dan cobalah mendapatkan warna yang berbeda. Hindari kacang-kacangan dan rhubarb.
Daftar sayuran yang dianjurkan:
Pilih paling sedikit tiga macam sayuran setiap hari. Variasi diperlukan untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan, dengan satu sayuran setiap hari yang mengandung vitamin A(ditandai dengan tanda *). Tambahkan satu sayuran ke makanan pada waktu yang sama. Hentikan pemberian jika menyebabkan kotoran lunak atau diare.
Alfalfa, radish & tunas clover, Basil, Beet greens (tops)*, Bok choy, Broccoli ( daun/batang)*, Brussels sprouts, Wortel & daun wortel*, Seledri, Cilantro, Semanggi, Collard greens*, Daun Dandelion dan bunganya *, Endive*, Escarole, Green peppers, Kale (!)*, Mint, Mustard greens*, Parsley*, Pea pods *, Daun Peppermint, Raddichio, Radish tops, Daun Raspberry, Selada Romaine*, Spinach (!)*, Watercress*, Wheat grass
(tanda !) = Gunakan sedikit saja karena mengandung oxalat atau goitrogen dan mungkin dapat beracun dalam jumlah terus bertambah setelah jangka waktu tertentu.

Rumput kering (hay) penting untuk kesehatan kelinci, dengan memberikan serat yang cukup dapat mengurangi bahayanya bola bulu (hairball) dan penyumbatan lainnya. Ranting pohon apel juga menyediakan serat kasar yang baik.

Pelatihan Toilet pada Kelinci
Secara alami kelinci memilih satu tempat atau lebih (biasanya pojokan) untuk membuang air kecil and air besarnya. Pelatihan buang air kecil lebih dari sekadar menaruh kotak toilet dimana kelinci memilih tempat. Pelatihan buang air besar hanya membutuhkan untuk memberikan tempat dimana kelinci tahu bahwa dia tidak akan diserang dengan yang lain.

Klau ingin penjelasan lebih lengkap tentang
Bahaya di luar dan di dalam rumah bagi Kelinci
Kandang dan Makanan Kelinci
Pelatihan Toilet pada Kelinci